Bagaimana pita lampu LED dapat cocok dengan catu daya peralihan linier LED yang sesuai?

Prinsip pencocokan lampu LED dan catu daya switching linier LED:

1. Kompatibilitas Tegangan: Tegangan standar strip lampu LED harus sesuai dengan tegangan keluaran catu daya pengalihan. Jika tegangan keluaran catu daya berada di bawah ambang batas yang diperlukan strip lampu, LED mungkin gagal menyala dengan baik atau menghasilkan kecerahan yang tidak mencukupi. Misalnya, strip lampu LED 12V standar yang tersambung ke catu daya linier 9V akan mengalami peredupan yang nyata dan berpotensi memperpendek masa pakai LED. Sebaliknya, jika tegangan keluaran catu daya melebihi spesifikasi strip lampu, hal ini dapat merusak LED. Tegangan yang berlebihan dapat menyebabkan arus yang melewati LED melebihi kapasitas terukurnya, sehingga menyebabkan kegagalan bohlam.

2. Pencocokan Saat Ini: Arus keluaran dari sebuahLED liniercatu daya mode sakelarharus melebihi arus pengenal strip LED. Peringkat ini dihitung menggunakan spesifikasi daya dan tegangan. Misalnya, strip LED 60W yang beroperasi pada 12V memiliki arus pengenal 5A (60W / 12V). Jika arus keluaran catu daya turun di bawah ambang batas ini, strip mungkin mengalami kedipan atau kecerahan yang tidak merata. Pengoperasian jangka panjang dalam kondisi seperti itu dapat mengurangi masa pakai kedua komponen secara signifikan. Pertimbangkan strip LED berperingkat 5A yang terhubung ke catu daya 3A: ketidakcocokan ini dapat menyebabkan kedipan dan menyebabkan kerusakan panas berlebih pada catu daya karena kelebihan beban.

3. Pencocokan Daya: Daya keluaran suatuLED liniercatu daya mode sakelarharus memenuhi persyaratan daya strip lampu LED. Hal ini dapat ditentukan dengan menghitung produk tegangan dan arus keluaran catu daya. Misalnya, catu daya 12V,5A menghasilkan daya keluaran 60W. Jika strip lampu LED membutuhkan lebih dari 60W, catu daya ini tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Selain itu, untuk memastikan margin yang cukup dan mencegah kelebihan beban yang berkepanjangan, umumnya disarankan agar kapasitas catu daya sedikit lebih tinggi daripada kebutuhan daya sebenarnya dari strip lampu. Misalnya, strip lampu LED 50W biasanya memerlukan catu daya mode sakelar linier 60W hingga 70W.